Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Karena Dengan Kerja---Ia Memuliakan Dirinya (Thukul)

Gambar
Peranan Kerja dalam Peralihan/Perubahan dari Manusia-Kera menjadi Manusia Oleh: Friedrich Engels         Kerja adalah sumber segala kekayaan, demikian dinyatakan oleh para ahli ekonomi-politik. Inilah—di samping alam, yang membekalinya dengan material, yang diubahnya menjadi kekayaan. Tetapi ia secara tidak-terhingga juga lebih daripada ini. Ia adalah kondisi dasar utama bagi semua keberadaan manusia, dan ini hingga batas sedemikian rupa sehingga, dalam arti tertentu mengharuskan kita berkata: kerja itu sendiri yang menciptakan manusia.        Beratus-ribu tahun yang lalu, selama suatu kurun zaman yang belum dapat secara pasti ditentukan,dari masa sejarah bumi yang oleh para ahli geologi disebut periode Tertiari, mungkin sekali menjelang akhir periode itu, suatu bangsa kera antropoid yang secara istimewa sangat-berkembang, hidup di sesuatu tempat di wilayah tropikal--boleh jadi di suatu daratan besar yang kini telah tenggelam ke dasar samudera Ind...

Menyambut Hari Perempuan Internasional [IWD 8 Maret 2021] Sajak dan Prosa!!

Gambar
  Sajak-sajak dan Prosa menyambut Hari Perempuan: Kaum Perempuan (1) I. Tak akan ada revolusi tanpa pembebasan kaum perempuan Tak akan ada pembebasan kaum perempuan tanpa revolusi (Slogan kaum perempuan revolusioner Nikaragua) II. Saat seseorang (perempuan) menjalani hidup dalam kolektif sebagai seorang individu...kebenarannya adalah, seorang perempuan sanggup mengungkapkan perasaaan atau gagasan-gagasannya yang ia peroleh dari sejumlah pengalamannya dalam praktek dan perjuangan kehidupan kolektif... Segalanya telah dilipatgandakan dalam tahun-tahun tersebut, perasaan terdalamnya, kesakitan oleh penindasan, penyingkiran, perpisahan dengan anak-anaknya, semuanya tumpah dalam sajak-sajaknya. (Belli, perempuan revolusioner dari Nikaragua) III. Suatu hari lahan ini akan selamanya hijau bumi menghitam, manis dan basah. Anak-anak kami akan tumbuh tinggi bak meninggalkan bumi dan juga anak-anak dari anak-anak kita, pun Dan mereka akan terbebas layaknya po...

BINTANG KEJORA: Kasih Sayang Sejatinya Adalah Hak Penentuan Nasibnya Sendiri

Gambar
    Mata Kejora, Menyimpan Duka dan Impian Bebas Merdeka!! ____________________________________________ Aku enggan menyapa tangan darah bangsa ku. Semakin dalam, "penuh" darah dan luka mata kejora. Menganga luka-luka manusia yang punya hak untuk merdeka, akibat ulah manusia penjajah. Aku melihat wajah, tubuh, membalut duka mata kejora---mengalir darah dan luka di bumi-manusia sepanjang tahun-tahun penjajahan oleh bangsa yang katanya beradab. Pikiran, jiwa, juga perasaan selalu nelangsa tak ayal pula berpikir tak logis hidup berbangsa kolonial. Hidup mata kejora tunggang-langgang, Puluhan tahun di hujani peluru dan penyiksaan bangsa ku menjajah juga menjarah. Sayup-sayup hidup layak dipedalaman rimbah menjarah-raya. Bangsa ku menjajah: (berkokok-kokok) kepada dunia dengan senang hati: gagah-berani berkata, bahwa; mata kejora wajib musnah dari lukisan sejarah pernah bahagia. Dunia primadona, eksotik yang elok nan-indah ini, Mata kejora mengalir duka, tangisan, kematian....

UNTUK PAPUA

Gambar
  KATA-KATA DIBUNGKAM HINGGA DIBUNUHI Untuk Kau Bangsa Papua  Dengan jalan inilah buat mereka tangguh dan tingkah Pemenjarahan, mutilasi, penembakan, perampokan adalah isyarat kuasa sang tiran. Dengan jalan inilah buat mereka ngotot dan patok Memperadaban, memikat, meregulasi dan menguasai Dengan jalan inilah negara klonial semakin mabuk darah, dan di banjiri bangkai manusia Tentang kata-kata, kau bungkam hingga dibunuhi Lewat serdadu bayonet tentara dari bangsa kolonial menjaga drakula Imprealisme Menjadi helder jenderal berpangkat Di kirim laskar komando loreng Kata-kata berakhir di ujung peluru bedil tentara Lalu kenikmatan mengalir ke pusat kekuasaan penindas di ibukota. Melawan meski harus kau bakar Melawan meski harus kau tangkap Melawan meski semua manusia kau habiskan Melawan meski kami telanjang di persimpangan hutan Mati dalam rumah-rahasia, hukum hutan yang dibaluti impian kebebasan jiwa-ragawi, leluhur nenek moyang, tulang-belulang kemerdekaan yan...

Seperti Tuan Luhut

Gambar
  Seperti Puisi: Lord Luhut! Pegunungan yang perawan, Hutan yang perawan, Tanah yang perawan, Rimbah yang perawan, Air yang perawan, Alam yang perawan, Semua akan disulap untuk jadi uang-uang-uang-uang.! Tuan, Luhut. Dalam ilusi kemakmuran, ilusi pembangunan. Air di cemari limbah tambang, Hutan-hutan gundul, Hewan-hewan musnah, Sungai-sungai rusak, Pegunungan indah jadi tulang tubuh manusia, layak dagingnya di kunya-kunya binatang. Katanya, demi melindungi manusia. Ilusi kemakmuran! Omong kosong tuan. Tuan, nyala suara mu, adalah nyala neraka. Kami terpanggang dibawah cahaya nyala suara mu. Tindak lanjut uang, modal, perusahaan tuan, jadi kaki-kaki pengikat hidup. Terpenjara, terjarah, terjajah di bawah hamparan kesakitan, teraniaya, terbuang, terluka, pula akan mati. Cakar kuku tangan modal mu, tuan; tak akan melindungi kami dari kesengsaraan dimana-mana. Dari pengabaian kenyataan, bahwa cara tuan adalah TERKUTUK! Tuan tau itu, adalah ilusi kemakmuran. Tuan p...

Fitrahnya Manusia Adalah Bahagia, dan Fitrah Alam Dapat Memenuhi Kebutuhan Hidup Manusia (Menjadi Manusia Sosial Yang Bahagia)

Gambar
  PROSA TERUSIR Oleh: Victor Zapata Terusir: Gedung yang dikelilingi buldoser, dan kaum kelas pekerja; dihiasi tenggelam gemerlapnya lampu cahaya, diatas hamparan tanahrluas nan rimbun pepohonan hijau, di punggung sebuah bukit yang landai---terlihat memerah tanpa dedaunan dan rerumputan. Inilah musibah! Mengingat patuah masa muda; "pergi Belanda, datang Jepang. Pergi Jepang datang kemerdekaan republik. Soekarno jatuh, muncul orde baru kekuasaan Harto, jatuh Soeharto datang reformasi. Soeharto jatuh, reformasi datang, bersamaan dengan NHM, ANTAM, dan SELURUH ANAK-ANAK CABANG GURITA PERUSAHAANNYA. Hijau alam, tanah subur, bukti gunung nan-hijau, pohon rimbun, bumi memberikan berkah kehidupan, didalam rimbah ada manusia baik hati, beradab, dan tak merusak alam---namun mereka terusir, lalu meratap kesunyian kelam. Sumpah, ini semua berubah jadi merah---murka, tanah merah, semua terampas, dan hujan menjadi laknat terhadap anak cucu patuah, airnya yang mengasihi tanah, manusia, pohon...

Berjuang, Berdoa, Karena Hak Perjuangan!!

Gambar
  Ya, Allah; Ya, Allah SWT. Permudahkan lah permohonan dan permintaan tuntutan buruh Aice yang mogok. Teguhkan keimanan setiap manusia berkeyakinan, bermartabat dan berkepribadian untuk wujudkan segala permintaan mereka | atas dasar mereka berusaha dengan berdoa selalu pada mu di jalan pedang perlawanan mereka. Ya Allah SWT. Lindungi kesehatan, limpahkan rachmat, karunia, dan hidayah kepada mereka. Jauhkan mereka dari wabah penyakit, Ya Allah. Ya, Allah SWT. Murkalah kepada mereka pemodal yang mendustakan rachmat dan hidayah mu. Limpahkan segala murka mu kepada mereka yang menolak kebenaran, dan menghisap juga menindas hak manusiawi yang telah dirampas oleh modal. Ya, Allah SWT. Nikmat mana lagi yang mereka dustakan, karuniailah mereka yang berjuang dan berkorban karena hak mereka. Ya, Allah SWT. Dengan jujur dan tulus, atas nama keadilan! Antara yang hak dan yang bathil; hamba memohon kepada mu, tunjukkan maha kuasa kau atas penderitaan buruh yang tengah berjuang di situasi w...

Marsinah Perempuan Yang Tangguh Yang Berjuang Hingga Tumbang

Gambar
  MARSINAH PUNYA TEKAD YANG KUAT [Ternate, 8 Mei 2020 | pukul, 5:55 | Victor Zapata] Terima Kasih sayang. Kau adalah impian kesaksian. Kau dipanggil hidup dan karena itu kau dipaksakan mati setelah menjadi lakon dan keluar bersikap atas nama kemanusiaan. Kau hidup, dan terus hidup, sebagaimana impian mereka yang teguh memusatkan perhatian dan menyuguhkan sumbangan cahaya batu PERLAWANAN yang tangguh begitu gemilang diatas puncak gunung perbaikan. Entahlah, sampai kapan akan adil? dan untuk siapa yang diadili kelak? adalah misteri harta karun kemuliaan bagi manusia kuat di singgasana kekuasaan yang layak jiwanya rapuh, gila hormat, sakit secara politik yang nampak telah dikaruniai MEMBUNUH. Mereka sementara bisa asyik (merayakan) kemenangan kematian---setelah kau tiada. Berkuasa menuai panenan gemerlap duniawi dan lincah, terbiasa, terlatih menjadi PSIKOPAT POLITIK. Tekad! Kau berakhir dengan luka busuk sejarah pembohong BANGSA ini; (penangkapan, penghilangan paksa, aniaya, p...